BAB I
PENDAHULUAN
Diera percepatan teknologi yang memberikan berbagai kemudahan bagi manusia, namun memberikan dampak kerugian atau negative bagi manusia dalam menggunakan teknologi baik secara langsung maupun tak langsung. Sehingga berdampak pada krisis moral di seluruh belahan dunia umumnya dan diindonesia khususnya. Akan tetapi dalam Kenyataannya, seolah-olah pendidikan agama kurang memberi kontribusi ke arah perbaikan moral. Setelah ditelusuri, pendidikan agama menghadapi banyak kendala, antara lain pendidikan agama lebih diajarkan sebagai konsep dan teori keagamaan, sehingga kurang bermakna bagi peserta didik. Tambahan pula, waktu yang disediakan hanya tiga jam pelajaran dengan muatan materi yang begitu padat dan memang penting, namun kurang menukik pada pembentukan watak dan kepribadian peserta didik dan berbeda jauh lebih dari tuntutan mata pelajaran lainnya. Sehingga memicu kurikulum karakter secara tersembunyi.
Memang tidak adil menimpakan tanggung jawab atas munculnya kesenjangan antara harapan dan kenyataan itu kepada pendidikan agama di sekolah, sebab pendidikan agama di sekolah bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan tujuan pendidikan agama peserta didik. Apalagi dalam pelaksanaan pendidikan agama tersebut masih terdapat kelemahan-kelemahan yang mendorong dilakukannya penyempurnaan terus menerus.Kelemahan lain, materi pendidikan agama Islam, termasuk bahan ajar akhlak, lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif) dan minim dalam pembentukan watak (afektif) serta pembiasaan (psikomotorik). Kendala lain adalah kurangnya pelibatan guru dan mata pelajaran lain dalam memberi motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai agama dalam kehidupan keseharian sesuai dengan bidang studi tersebut. Tambahan pula, lemahnya sumber daya guru dalam pengembangan pendekatan dan metode yang lebih variatif, minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan, serta kurangnya peran serta orang tua peserta didik ikut menghambat tercapainya tujuan Pendidikan Agama Islam.
Maka dalam makalah ini penulis akan mengulas mengenai Kurikulum Pendidikan Agama Islampada tingkat sekolah dasar dan materi yang rancang pada pembelajaran Pendiidikan Agama IslamSD serta meninjau singkronisasi antara kurikulum PAI SD dengan materi yang di tampilkan pada buku pelajaran PAI SD
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islamdari sumber utamanya kitab suci Al Qur’an dan Hadits. Menurut Ditbinpaisun pendidikan agama islam adalah suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap peserta didik agar nantinya setelah selesai daripendidikan dapat memahami apa yang terkandung dalam islam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuan yang pada akhirnya mengamalkannya.[1]
Kegiatannya dilakukan melalui keteladanan, bimbingan, pengajaran, latihan, pembinaan dan pembiasaan, serta penggunaan pengalaman. Selain itu Pendidikan Agama Islamjuga harus menghasilkan rasa hormat menghormati, toleransi (tasamuh) untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat sehingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islamitu keseluruhannya terliput dalam lingkup: Al Qur’an dan Hadits, keimanan, akhlak, fiqh (ibadah), dan peradaban. Sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup Pendidikan Agama Islammencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lain, maupun lingkungannya (Hablun minallah wa hablun minannas).
A. Fungsi
Terdapat beberapa Fungsi Pendidikan Agama Islamdi SD yakni :
Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkannnya lanjutdalam diri siswa serta memlalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketaqwaan tersebut dapat berkembang seccara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya[2]
Pendidikan Agama Islamdi SD berfungsi untuk menanamkan penguasaan arah dan pedoman nilai-nilai etika dan spiritualitas peserta didik yang bersumber dari ajaran Agama Islambahwa manusia memikul tanggung jawab sebagai makhluk personal maupun sosial untuk sendiri-sendiri atau bersama-sama mengabdi kepada Allah SWT dan membangun kerjasama mengembangkan harkat dan martabat manusia.
B. Tujuan
Pendidikan Agama Islamdi sekolah, mulai SD, SMP/MTs, sampai SMA/MA, bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan dalam bentuk kepercayaan dan kecintaan kepada Allah SWT, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, keteladanan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islamsehingga menjadi manusia muslim berakhlak mulia yaitu manusia yang produktif, bertoleransi (tasamuh), menjaga harmoni secara personal dan sosial.
Pendidikan Agama Islampada Sekolah Dasar bertujuan Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik tentang agama Islamuntuk mengembangkan kehidupan beragama sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia sebagai pribadi, anggota bermasyarakat dan warga Negara[3]
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islamdi SD adalah nilai etika yang menekankan keserasian, keselarasan, keseimbangan, kejujuran, tanggung jawab, dan toleran dalam:
1. hubungan manusia dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT);
2. hubungan manusia sesama manusia;
3. hubungan manusia dengan dirinya sendiri;
4. hubungan manusia dengan alam sekitar (makhluk selain manusia) dan lingkungan.
Adapun ruang lingkup bahan pelajaran Pendidikan Agama Islamdi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah terfokus pada aspek:
1. Al Qur’an;
2. Keimanan;
3. Akhlak/Tatakrama;
4. Fiqih (ibadah);
5. Sejarah dan Peradaban Islam.[4]
D. Standar Kompetensi Kecakapan Hidup
Standar kompetensi kecakapan hidup merupakan kompetensi yang dibakukan tentang kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual, dan kecakapan vokasional, untuk bekerja dan usaha mandiri.
Standar kompetensi kecakapan adalah sebagai berikut:
1. Kecakapan personal.Kecakapan ini meliputi kecakapan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berpikir rasional, memahami diri sendiri, percaya diri, bertanggung jawab untuk memelajaran pribadi, dapat menghargai dan menilai diri sendiri.
2. Kecakapan sosial. Kecakapan ini meliputi kompetensi bekerja sama dalam kelompok, menunjukkan tanggung jawab sosial, mengendalikan emosi, dan berinteraksi dalam masyarakat dan budaya lokal serta global.
3. Kecakapan intelektual. Kecakapan ini meliputi kompetensi menguasai pengetahuan, menggunakan nalar rasional, mengembangkan kapasitas sosial, dan berpikir strategis untuk belajar sepanjang hayat, serta berkomunikasi secara logis.
4. Kecakapan vokasional. Kecakapan ini berkaitan dengan suatu bidang kejuruan/keterampilan yang meliputi keterampilan fungsional; keterampilan bermata pencaharian seperti bertani, beternak, otomotif, menjahit; keterampilan bekerja; kewirausahaan; dan keterampilan menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
E. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Standar kompetensi mata pelajaran Pendidikan Agama Islamdi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah berisi sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh pendidikan di SD. Kemampuan ini berorientasi pada pembentukan watak dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, yang memanifes dalam perilaku (kebiasaan, afektif, dan psikomotorik) sehari-hari yang mencerminkan keimanan dan ketaqwaannya tersebut, sesuai dengan perkembangan psikologis peserta didik. Kemampuan-kemampuan tersebut tercantum dalam komponen Kemampuan Dasar dan merupakan penjabaran dari kemampuan yang dimaksudkan oleh standar kompetensi yang harus dicapai di SD yaitu:
1. Beriman kepada Allah SWT dan rukun iman yang lain dengan mengetahui fungsi serta terefleksi dalam sikap, perilaku, dan akhlak peserta didik dalam dimensi vertikal maupun horizontal;
2. dapat membaca Al Qur’an surat-surat (pendek) pilihan dengan benar, menyalin dan mengartikannya; dan
3. mampu beribadah dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan syari’at Islam terutama ibadah mahdhah.
F. Rambu-Rambu
1. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Terpadu dalam Pendidikan Agama Islammeliputi: (a) Keimanan, memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan pemahaman adanya Tuhan sebagai sumber kehidupan makhluk sejagat ini; (b) Pengamalan, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktekkan berbagai bentuk ibadah dan merasakan hasil-hasil praktek ibadah dan berakhlak mulia dalam menghadapi tugas-tugas dan masalah dalam kehidupan; (c) Pembinaan dan pembiasaan, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk secara konsisten dan berkesinambungan menampilkan prilaku baik yang sesuai dengan ajaran Islamdan budaya bangsa dalam menghadapi masalah kehidupan; (d) Rasional, usaha memberikan peranan pada rasio (akal) peserta didik dalam memahami dan membedakan berbagai bahan ajar dalam standar materi serta kaitannya dengan prilaku yang baik dan prilaku yang buruk dalam kehidupan duniawi; (e) Emosional, upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik dalam menghayati perilaku yang sesuai dengan ajaran agama Islamdan budaya bangsa; dan (f) Fungsional,menyajikan bentuk semua standar materi (Al Qur an, Keimanan, Akhlak, Fiqih atau Ibadah, dan Peradaban/Tarikh), dari segi manfaatnya bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas; (g) Keteladanan, yaitu menjadikan figur guru agama dan non-agama, petugas sekolah lainnya, dan orang tua peserta didik, sebagai cermin manusia berkepribadian agama.
2. Pendekatan Penilaian
Penilaian dilakukan terhadap penguasaan kompetensi (sebagai hasil belajar) peserta didik mengacu kepada kompetensi dasar sebagaimana tercantum dalam standar kompetensi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Di samping mengukur hasil belajar peserta didik sesuai dengan ketentuan kompetensi setiap aspek mata pelajaran di masing-masing kelas, penilaian juga dilakukan untuk mengetahui kedudukan atau posisi peserta didik dalam 8 level kompetensi yang ditetapkan secara nasional.
Penilaian berbasis kelas harus memperlihatkan tiga ranah, pengetahuan ( koknitif ), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik), sesuai dengan rumusan kompetensinya. Ketiga ranah ini semestinya dinilai secara proposional sesuai dengan sifat bagian atau aspek mata pelajaranyang bersangkutan. Sebagai contoh, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, penilaiannya harus menyeluruh pada segenap aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan peserta didik serta bobot setiap aspek standar isi mata pelajaran. Konkritnya, aspek kognitif meliputi seluruh materi pembelajaran ( Al Qur an, Keimanan, Akhlak, Ibadah, dan Peradaban); aspek afektif sangat dominan pada materi pembelajaran akhlak; dan aspek psikomotorik dan pengamalan sangat dominan pada materi pembelajaran ibadah dan membaca Al Qur’an dan aplikasinya dalam kehidupan. Kegiatan penilaian ini semestinya dilaksanakan dalam kaitan langsung dengan proses pembelajaran dan tidak selalu harus memerlukan tes atau prosedur asesmen yang bersifat khusus.
Penilaian dalam kelas ini dalam pendidikan agama Islamperlu memperhatikan prinsip kontinyunitas, yaitu guru secara terus menerus mengikuti pertumbuhan, perkembangan, dan perubahan peserta didik. Penilaiannya tidak saja merupakan kegiatan tes formal, melainkan juga:
1. Perhatian terhadap peserta didik ketika duduk, berbicara, dan bersikap;
2. Pengamatan ketika peserta didik berada di ruang kelas, di tempat ibadah, dan ketika mereka bermain.
Dari berbagai pengamatan itu ada yang perlu dicatat secara tertulis terutama tentang perilaku yang ekstrim/menonjol atau kelainan pertumbuhan yang kemudian harus diikuti dengan langkah bimbingan. Penilaian terhadap pengamatan dapat digunakan observasi, wawancara, angket, quesioner, skala sikap, dan catatan anekdot.[5]
3. Pengorganisasian Materi
Pengorganisasian materi pelajaran pada hakekatnya adalah kegiatan menyiasati proses pembelajaran dengan perancangan/rekayasa terhadap unsur-unsur instrumental melalui upaya pengorganisasian yang rasional dan menyeluruh. Kronologis pengorganisasian materi tersebut mencakup tiga tahap kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Perencanaan terdiri dari perencanaan per satuan waktu dan perencanaan per satuan bahan ajar. Perencanaan per satuan waktu terdiri dari program tahunan dan program semester/caturwulan. Perencanaan per satuan bahan ajar dibuat berdasarkan satu kebulatan bahan ajar yang dapat disampaikan dalam satu atau beberapa kali pertemuan. Pelaksanaan terdiri dari langkah-langkah pembelajaran di dalam atau di luar kelas, mulai dari pendahuluan, penyajian, dan penutup.
Penilaian merupakan proses yang dilakukan terus menerus sejak perencanaan, pelaksanaan, dan setelah pelaksanaan pembelajaran per pertemuan, satuan bahan ajar, maupun satuan waktu. Dalam proses perancangan dan pelaksanaan pembelajaran hendaknya diikuti langkah-langkah strategis sesuai dengan prinsip didaktik, antara lain:
· dari mudah ke sulit;
· dari sederhana ke komplek;
· dari kongkrit ke abstrak.
4. Pengorganisasian Silabus
Rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam pengorganisasian silabus mata pelajara Pendidikan Agama Islammencakup membaca Al Qur’an, nilai-nilai, aspek pembentukan sikap, ekstrakurikuler, dan keterpaduan. Kesemua rabu-rambu tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.
a. Membaca Al Qur’an.
Membaca Al Qur’an atau hafalan-hafalan tertentu di awal setiap pelajaran selama 5 sampai 10 menit dengan tujuan untuk mengoptimalkan ketercapaian kemampuan membaca/menghafal Al Qur’an secara baik dan benar.
b. Nilai-nilai.
Setiap materi yang diajarkan kepada peserta didik mengandung nilai-nilai yang terkait dengan perilaku kehidupan sehari-hari, misalnya mengajarkan materi ibadah yaitu “Wudhu”, selain keharusan menyampaikan air pada semua anggota wudhu di dalamnya juga terkandung nilai-nilai bersih. Nilai-nilai inilah yang harus ditanamkan kepada peserta didik dalam pendidikan agama (afektif).
c. Aspek Sikap.
Untuk unsur pokok akhlak misalnya, selain dikaji masalah yang bersangkutan dengan aspek pengetahuan, aspek fungsionalnya diutamakan pada aspek sikap, sehingga kelak Peserta didik bersikap sebagai seorang muslim yang berakhlak mulia. Dan untuk mencapai tujuan tersebut, unsur akhlak juga didukung oleh cerita-cerita Rasul yang berkaitan dengan sifat-sifat keteladanannya (uswatun hasanah).
d. Ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islamdapat mendukung kegiatan intrakurikuler, misalnya melalui kegiatan pesantren kilat, infaq Ramadhan, peringatan hari-hari besar Islam, bakti sosial, salat Jum’at, tahun baru Islam, lomba baca tulis Al Qur’an (BTA), dan lain-lain.
e. Keterpaduan.
Pola pembinaan Pendidikan Agama Islamdikembangkan dengan menekankan keterpaduan antara tiga lingkungan pendidikan, yaitu: lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Untuk itu guru Pendidikan Agama Islam(GPAI) perlu mendorong dan memantau kegiatan Pendidikan Agama Islamyang dialami oleh peserta didiknya di dua lingkungan lainnya (keluarga dan masyarakat), sehingga terwujud keselarasan dan kesesuaian sikap dan perilaku tindak dalam pembinaan peserta didik. [6]
5. Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan Informasi
Teknologi Komunikasi dan Informasi diperlukan untuk mewujudkan kreativitas dan keterampilan agar hasil pembelajaran peserta didik dapat diketahui oleh peserta didik lain atau orang lain. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi ditujukan untuk mendapatkan informasi-informasi terbaru dalam rangka mencari gagasan untuk perancangan dan pembuatan benda-benda keterampilan sebagai wujud dari kreativitas peserta didik.
Adapun pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi yang digunakan, antara lain:
· melihat hasil teman sekelas dan kelas lain;
· melihat pameran keterampilan;
· memamerkan hasil keterampilan di majalah dinding;
· memamerkan hasil keterampilan ketika pembagian rapot semester, akhir tahun dan awal tahun;
· memasang gambar dan informasi hasil keterampilan di WEB sekolah, WEB klub keterampilan;
· mempublikasikan pada brosur sekolah, brosur khusus keterampilan;
· melihat model-model keterampilan yang bermuatan teknologi melalui internet;
· melihat tayangan media cetak (koran, majalah, leaflet, dan sebagainya) dan elektronik (CD,VCD, Video, TV, dan Film)
Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar
A. Standar Kompotensi Dan Kompotensi Dasar Per Aspek Pokok Mata Pelajaran
Standar kompetensi dan kompetensi dasar tiap kelas yang tercantum dalam Standar Nasional juga dikelompokkan ke dalam empat unsur pokok mata pelajaran Pendidikan Agama IslamSD, yaitu : (1) Al Qur’an, (2) Keimanan; (3) Akhlak; dan (4) Fiqih (Ibadah). Berdasarkan pengelompokan per aspek, kompetensi dasar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam SD dijelaskan berikut.
1. Al Qur’an
a. Menghafal surat-surat pendek pilihan
b. Mengenal bacaan dan tulisan huruf-huruf dan ayat-ayat Al Qur’an
c. Membaca, menghafal, mengartikan, dan mengenalkan isi surat-surat pendek pilihan
2. Keimanan
a. Mengenal enam rukun iman
b. Menunjukkan bacaan kalimat syahadat
c. Beriman kepada Allah dan mengenal Al Asmaul Al Husna
d. Beriman kepada Allah dan mengenal sifat-sifatNya
e. Beriman kepada Malaikat dan mengenal nama-namanya
f. Beriman kepada kitab suci dan mengenal nama-namanya
g. Beriman kepada Rasul
h. Beriman kepada Hari Akhir
i. Beriman kepada Qadha dan Qadar
3. Fiqih (Ibadah)
a. Mengenal lima rukun Islam
b. Mengerti tatacara bersuci
c. Mampu berwudhu
d. Mampu melaksanakan salat
e. Mampu melaksanakan salat fardhu
f. Mampu melaksanakan zikir dan do’a setelah salat
g. Mampu Azan dan Iqamah
h. Mampu melaksanakan puasa wajib dan sunnat
i. Mampu mengenali kewajiban zakat
4. Akhlak
a. Mampu berperilaku terpuji
b. Mampu menghindari perilaku tercela
c. Mampu bertatakrama dalam kehidupan sehari-hari
5. Sejarah dan Peradaban
d. Mengenal warisan peradaban IslamNusantara
e. Mengetahui tokoh-tokoh dalam sejarah misalnya para Wali Songo
f. Mengenal berbagai institusi keagamaan seperti ulama, kiai, organisasi sosial Islam, MUI
B. Penyebaran Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Pada Setiap Kelas Dan
Semester
Kelas I &II ditampilkan pada analisis materi kurikulum dengan materi yang ada pada buku pelajaran siswa merupakan focus dalam analisis materi. Adapun kelas III, IV, V dan VI SKKDnya sebagai mana terlihat dibawah ini
Kelas III semester 1
Membaca Al Qur’an dengan tartil (Dilaksanakan pada setiap awal Pemebelajaran Pendidikan
Agama Islamselama 5 – 10 menit)
ASPEK | STANDAR KOMPETENSI | KOMPETENSI DASAR |
Al-Qur’an | 1. Kemampuan mengenali dan melafalkan huruf-huruf al-Qur’an | 1.1 peserta didikmengenali huruf-huruf al-Qur’an 1.2 Peserta didik melafalkan huruf-huruf al-Qur’an 1.3 Peserta didik menulis huruf-huruf al –Qur’an |
Akhlak | 2. Kemampuanberprilaku terpuji | 2.1 Peserta didik menunjukkan/menampilkan prilaku percaya diri 2.2 Peserta didik menunjukkan/menampilkan prilaku tekun 2.3 Peserta didik menunjukkan/menampilkan prilaku hemat |
Fiqih | 3. Kemampuan melaksanakan salat dengan tertib | 3.1 Peserta didik menghafalkan bacaan shalat dengan lancar 3.2 Peserta didik menunjukkan/menampilkan keserasian gerakan dan bacaan shalat |
Sejarah & Peradaban | 4. Kemampuan mengenal Warisan IslamNusantara | 4.1 Peserta didik mengenal walisongo 4.2 peserta didik mengedentifikasi tempat atau lokasi Sunan Ampel, Sunan Giri dan Malik Ibrahim. |
Kelas III Semester 2 | ||
Al-Qur’an | 5. Kemampuan menulis huruf-huruf al-Qur’an | 5.1 Peserta didik menulis huruf Al Qur’an 5.2 Peserta didik membaca huruf Al Qur’an |
Akhlak | 6. Kemampuan berprilaku terpuji | 6.1 Peserta didik menunjukkan/menampilkan perilaku setiakawan 6.2 Peserta didik menunjukkan/menampilkan perilaku kerja keras 6.3 Peserta didik menunjukkan/menampilkan perilaku tidak berfoya-foya |
Fiqih | 7. Kemampuan melakukan shalat fardhu | 7.1 Peserta didik menjelaskan tatacara salat fardhu 7.2 Peserta didik melakukan (mendemostrasikan) salat fardhu |
Sejarah & Peradaban | 8. Kemampuan mengenal warisan IslamNusantara | 8.1 Peserta didik mengenal Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, dan Sunan Muria 8.2 Peserta didik mengenal Sultan Iskandar Muda, Sultan Hasanuddin, dan Pangeran Diponegoro |
Kelas IV Semester 1
Membaca Al Qur’an dengan tartil (Dilaksanakan pada setiap awal pembelajaran Pendidikan
Agama Islamselama 5 – 10 menit)
ASPEK | STANDAR KOMPETENSI | KOMPETENSI DASAR |
Al-Qur’an | 1. Kemampuan membaca dan menulis ayat-ayat Al Qur’an | 1.1 Peserta didik membaca ayat-ayat Al Qur’an 1.2 Peserta didik menulis ayat-ayat Al Qur’an |
Keimanan | 2. Kemampuan mengimani Allah SWT melalui pengenalan sifat-sifatNya | 2.1 Peserta didik menyebutkan sifat-sifat wajib bagi Allah SWT 2.2 Peserta didik mengartikan sifat-sifat wajib bagi Allah SWT |
Akhlak | 3. Kemampuan berprilaku terpuji | 3.1 Peserta didik mengisahkan kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS 3.2 Peserta didik meneladani ketaatan nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS |
Fiqih | 4. Kemampuan mengenali ketentuan-ketentuan salat | 4.1 Peserta didik menyebutkan rukun-rukun salat 4.2 Peserta didik menyebutkan sunat-sunat salat 4.3 Peserta didik menyebutkan syarat sah dan syarat wajib salat 4.4 Peserta didik menyebutkan hal-hal yang membatalkan salat |
Sejarah & Peradaban | 5. Kemampuan mengenal Warisan IslamNusantara | 5.1 Peserta didik mengenal Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati, dan Sunan Drajat 5.2 Peserta didik mengenal Sultan Malikus Saleh, Syech Yusuf Makassar |
Kelas IV Semester 2 | ||
Al-Qur’an | 6. Kemampuan hafal Al -Qur’an surat-surat pendek pilihan | 6.1 Peserta didik (menyimak dan) melafalkan surat Al-Lahab dengan lancar 6.2 Peserta didik melafalkan surat An-Naas dan Al-Falaq secara hafalan dengan lancar (menghafal surat An-Naas dan Al-Falaq dengan lancar) Al-Lahab dengan lancar (menghafal surat Al-Ikhlas dengan lancar) 6.3 Peserta didik (menyimak dan) melafalkan surat Al-Kafirun dengan lancar 6.4 Peserta didik menghafal surat Al-Kafirun dengan lancar |
Keimanan | 7. Kemampuan mengenali nama-nama malaikat beserta tugasnya | 7.1 Peserta didik mengartikan malaikat 7.2 Peserta didik mampu menyebutkan nama-nama malaikat 7.3 Peserta didik mampu menyebutkan tugas-tugas malaikat |
Akhlak | 8. Kemampuan berprilaku terpuji | 8.1 Peserta didik menunjukkan/ menampilkan perilaku hormat dan santun kepada Guru 8.2 Peserta didik menunjukkan/ menampilkan perilaku sopan dan santun kepada tetangga |
Fiqih | 9. Kemampuan melaksanakan dzikir dan do’a | 9.1 Peserta didik melakukan dzikir setelah salat 9.2 Peserta didik mempraktekkan berdo’a setelah salat |
Sejarah & Peradaban | 10. Kemampuan mengenal tokoh-tokoh pejuang IslamNusantara | 10.1 Peserta didik mengenal Nurruddin Ar Raniri, Adushomad Al Palembani, Syech Arsyad Banjar 10.2 Peserta didik mengenal Sultan Goa, Sultan Tidore, dan Sultan Bima |
Kelas V Semester 1
Membaca Al Qur’an dengan tartil (Dilaksanakan pada setiap awal pembelajaran Pendidikan
Agama Islamselama 5 – 10 menit)
ASPEK | STANDAR KOMPETENSI | KOMPETENSI DASAR |
Al-Qur’an | 1. Kemampuan hafal Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan | 1.1 Peserta didik (menyimak dan) melafalkan surat Al-Ma’un dengan lancar 1.2 Peserta didik menghafal surat Al-Ma’un dengan lancar 1.3 Peserta didik (menyimak dan) melafalkan surat Al-Fiil dengan lancar 1.4 Peserta didik menghafal surat Al-Fiil dengan lancar |
Keimanan | 2. Kemampuan mengenali kitab-kitab Allah SWT | 2.1 Peserta didik menyebutkan nama-nama kitab Allah 2.2 Peserta didik menyebutkan nama-nama rasul yang menerima kitab-kitab Allah SWT 2.3 Peserta didik menjelaskan bahwa Al Qur’an adalah kitab suci umat Islam |
Akhlak | 3. Kemampuan berperilaku terpuji | 3.1 Peserta didik mengisahkan kisah Nabi Ayub AS 3.2 Peserta didik meneladani kesabaran Nabi Ayub AS 3.3 Peserta didik menunjukkan/menampilkan perilaku sabar |
Fiqih | 4. Kemampuan mengumandangkan azan & iqamah | 4.1 Peserta didik menghafal lafal azan dan iqamah 4.2 Peserta didik mengumandangkan azan dan iqamah |
Sejarah & Peradaban | 5. Kemampuan mengenalinstitusi keagamaan IslamNusantara | 5.1 Peserta didik mengetahui organisasi massa Islamantara lain NU dan Muhammadiyah 5.2 Peserta didik mengetahui tokoh-tokoh organisasi massa Islammisalnya NU dan Muhammadiyah |
Kelas V Semester 2 | ||
Al-Qur’an | 6. Kemampuan hafal Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan | 6.1 Peserta didik (menyimak dan) melafalkan surat At-Takatsur dengan lancar 6.2 Peserta didik menghafal surat At-Takatsur dengan lancar |
Keimanan | 7. Kemampuan mengenali Rasul- Rasul Allah SWT | 7.1 Peserta didik menyebutkan nama-nama Rasul Allah SWT 7.2 Peserta didik menyebutkan nama-nama Ulul azmi daripara Rasul 7.3 Peserta didik membedakan antara Nabi dan Rasul |
Akhlak | 8. Kemampuan berperilaku terpuji | 8.1 Peserta didik menunjukkan/menampilkan perilaku disiplin 8.2 Peserta didik menunjukkan/menampilkan perilaku tolong menolong |
| 9. Kemampuan menghindari sikap tercela | 9.1 Peserta didik menghindari perilaku mencuri 9.2 Peserta didik menghindari perilaku lalai |
Fiqih | 10. Kemampuan mengenali puasa wajib | 10.1 Peserta didik menyebutkan ketentuan-ketentuan puasa Ramadhan 10.2 Peserta didik melakukan puasa ramadhan |
Sejarah & Peradaban | 11. Kemampuan mengenal institusi keagamaan IslamNusantara | 11.1 Peserta didik mengetahui lembaga pengulu keraton, mahkamah syar’iyah Islam 11.2 Peserta didik mengetahui Persatuan Ulama Aceh masa perjuangan, Al Irsyad, Al Khairiyah |
Kelas VI Semester 1
Membaca Al Qur’an dengan tartil (Dilaksanakan pada setiap awal pembelajaran Pendidikan
Agama Islam selama 5 – 10 menit)
SPEK | STANDAR KOMPETENSI | KOMPETENSI DASAR |
Al-Qur’an | 1. Kemampuan memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan | 1.1 Peserta didik membaca dengan fasih dan mengartikan surat Al-Fatihah 1.2 Peserta didik membaca dengan fasih dan mengartikan surat Al-Ikhlas 1.3 Peserta didik mengamalkan isi surat Al-Fatihah dan Al-Ikhlas |
Keimanan | 2. Kemampuan meyakini adanya Hari Akhir | 2.1 Peserta didik menyebutkan nama-nama Hari Akhir 2.2 Peserta didik menjelaskan tanda-tanda Hari Akhir |
Akhlak | 3. Kemampuan berperilaku Terpuji | 3.1 Peserta didik mengisahkan kisah Nabi Musa AS 3.2 Peserta didik meneladani keberanian Nabi Musa AS 3.3 Peserta didik menunjukkan/menampilkan perilaku pemberani karena benar |
Fiqih | 4. Kemampuan mengenali puasa sunat | 4.1 Peserta didik menyebutkan puasa sunat Senin-Kamis 4.2 Peserta didik melakukan puasa sunat Senin-Kamis |
Sejarah dan Peradaban | 5. Kemampuan mengenal institusi keagamaan IslamNusantara | 5.1 Peserta didik mengetahui lembaga Majelis UlamaIndonesia 5.2 Peserta didik mengetahui Persis, Perti, Syarikat Islam |
Kelas VI semester 2 | ||
Al-Qur’an | 6. Kemampuan memahami dan mengamalkankan isi Al- Quran surat-surat pendek pilihan | 6.1 Peserta didik membaca dengan fasih dan mengartikan surat An-Nashr dan surat Al-‘Ashr 6.2 Peserta didik mengamalkan isi surat An-Nashr dan surat Al-‘Ashr dalam kehidupan |
Keimanan | 7. Kemampuan meyakini adanya Qadha dan Qadar | 7.1 Peserta didik mengartikan Qadha dan Qadar 7.2 Peserta didik menunjukkan hubungan Qadha dan Qadar |
Akhlak | 8. Kemampuan berperilaku Terpuji | 8.1 Peserta didik menunjukkan/menampilkan perilaku sikap suka bersilaturrahim 8.2 Peserta didik menunjukkan/menampilkan perilaku meminta dan atau memberi maaf |
| 9. Kemampuan meneladani Nabi Isa AS | 9.1 Peserta didik mengisahkan kisah Nabi Isa AS 9.2 Peserta didik meneladani ketaatan Nabi Isa AS |
Fiqih | 10. Kemampuan mengenali kewajiban zakat | 10.1 Peserta didik menyebutkan macam-macam zakat 10.2 Peserta didik menyebutkan ketentuan zakat fitrah |
Sejarah & Peradaban | 11. Kemampuan mengenal tradisi kesenian IslamNusantara | 11.1 Peserta didik mengetahui tradisi kesenian Islamdi Nusantara misalnya sekaten, syamman Aceh |
ANALISIS BAHAN AJAR BUKU PAI SD DENGAN KURIKULUM PAI SD
Seperti yang diketahui jenis –jenis bahan ajar dalam sebuah pembelajaran sangat banyak baik secara tertulis maupun secara tidak tertulis (pengamatan) dalam analisis materi Pembelajaran pendidikan Agama Islam SD ini penulis mengambil bahan ajar tertulis yang berupa buku cetak pelajaran PAI SD.
Seyogyanya bahan ajar yang akan digunakan harus dianalisis terlebih dahulu, agar dapat diketahui kelebihan dan kelemahannya. Analisis dilakukan terhadap ketersediaan, kesesuaian dan kemudahan dalam memanfaatkannya. Cara menganalisisnya adalah menginventarisasi ketersediaan bahan ajar yang dikaitkan dengan kebutuhan. Oleh karena itu menganalisis bahan ajar merupakan suatu proses yang sistematis dalam menguraikan suatu objek atau subjek penelitian yang selanjutnya disusun dan diberikan penilaian berdasarkan segala bentuk bahan ajar yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran dikelas. Menurut Krumm ada beberapa criteria dalam menganalisis bahan ajar yaitu :
1. Susunan bahan ajar
2. Tampilan
3. Kesesuaian dengan rencana pembelajaran
4. Isi atau pokok
5. Bahasa
6. Tata bahasa
7. Latihan –latihan
8. Pandangan atau wawasan siswa
Sehubungan dengan penulisan yang menganalisis materi berupa bahan cetak maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan susunan tampilan, bahasa yang mudah, menguji pemahaman, stimulant , kemudahan dibaca dan materi yang intruksional [7]
Dengan melihat table diatas maka Buku pelajaran PAI kelas 1 terbitan tiga serangkai ini sesuai SKKD kurikulum PAI SD namun terdapat beberapa kompetensi dasar yang disesuaikan oleh penulis yakni pada aspek akhlak KD peserta didik menunjukkan/menampilkan prilaku kasih sayang tidak ditampilkan didalam buku teks dan diganti dengan membiasakan hidup disiplin jika melihat SK Kurikulum maka KD pada buku teks singkron. Semester II aspek Qur’an materi yang ditampilakan berbada antara KD kurikulum dengan KD Buku, materi pada KD kurikulum al-Ikhlas, al-Kausar sedangkan pada Buku al-Kausar, an-Nasr dan al-‘Asr. Pada aspek Akhlak Peserta didik menunjukkan/menampilkan adab sebelum dan sesudah tidur tidak di tampilkan didalam buku.
Berdasarkan focus dalam analisis materi PAI SD yang SKKDnya telah di uaraikan pada table 1 di atas. Penulis mengambil buku kelas 1 SD yang diterbitkan oleh tiga serangkai Jakarta dengan penulis Drs. H. Muhammad Abid Maksum, M.Ag yaitu lulusan S2 universitas muhammadiyah Surakarta program magister studi islam dan mengambil konsentrasi manajemen pendidikan Islam. Melihat jenjang penddikannya Drs. H. Muhammad Abid Maksum, M.Ag konsep yang dimikinya dalam pendidikan islam dapat dikatakan sangat matang namun latar belakang penulis buku ini pemakalah tidak dapat mendeteksinya karena dengan berbagai kendala sehingga pemakalah tidak bisa memprediksi pengalaman penulis buku sebagai tenaga pengajar di SD.
Dalam analisis ini penulis menggunakan 10 kriteria yang diusung oleh Greene dan Petty serta menurut Krumm yakni :
1. Buku teks itu haruslah menarik minat anak-anak, didalam buku ini melihat perkembangan peserta didik di kelas 1 dengan umur 5-7 tahun dengan stadium operasional konkrit yang sudah mampu mengklasifikasi bentuk dan warna.[8] Didalam buku ini gambar yang ditampilkan tidak berwarna sehingga dapat dipastikan buku ini tidak akan maksimal dalam menarik minat siswa untuk menarik minat siswa untuk membacanya berulang-ulang.
2. Buku teks itu haruslah mampu memberi motivasi siswa. Pada halaman 5 cerita habib dapat melafalkan surat al-fatihah dan menanyakan kembali kepada siswa apakah sudah bisa seperti habib? Maka dengan pertanyaan ini siswa akan termotivasi untuk melafalkannya berulang kali agar bisa seperti habib.
3. Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa. Ilustrasi yang dimuat sudah menarik hati siswa seperti di halaman 31. Sepulang sekolah si din melihat peminta-minta yang cacat maka dan sesampai di rumah ia merenung akan beragamnya ciptaan Allah dan selesai shalat ia mengucap syukur kepada Allah akan apa yang telah ia dapatkan saat ini.
4. Buku teks itu seyogianyalah mempertimbangkan aspek-aspek linguistik
sudah biasa di ketahui oleh siswa. Bahasa yang digunakan perlu di tinjau kembali seperti di halaman 42 dengan materi sifat terpuji “ jujur adalah kebenaran, kebenaran merupakan kebaikan, kebaikan menuntun kita ke surga bahasa surga masih sangat abstrak bagi siswa karena surga tidak bisa di tampilkan dalam bentuk nyata. Mengingat peserta didik yang masih menginjak usia 6-7 tahun.
sudah biasa di ketahui oleh siswa. Bahasa yang digunakan perlu di tinjau kembali seperti di halaman 42 dengan materi sifat terpuji “ jujur adalah kebenaran, kebenaran merupakan kebaikan, kebaikan menuntun kita ke surga bahasa surga masih sangat abstrak bagi siswa karena surga tidak bisa di tampilkan dalam bentuk nyata. Mengingat peserta didik yang masih menginjak usia 6-7 tahun.
5. Buku teks harus berkaitan erat dengan pelajaran-pelajaran yang lain. Buku ini erat kaitannya dengan pelajaran lain seperti PKN dalam materi tanggung jawab dengan aspek akhlak pelajaran PAI
6. Buku teks dapat menstimulasi atau merangsang aktivitas pribadi para siswa.
7. Buku teks haruslah sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samar-samar. Didalam buku teks ini masih terdapat konsep yang samar-samar bagi anak usia kelas 1 SD.
8. Buku teks harus mempunyai sudut pandangan yang jelas
Sudut pandangan buku sudah jelas dan tegas.[9] penulis memaparkan penjelasan dengan baik dan akurat, sehingga para pemakainya memiliki sudat pandang sama yang setia dan mengacu pada satu sudut pandangan yang sama. Buku teks juga memaparkan sudut pandangan yang tersusun rapi dan sistematis. Setelah memberikan materi dan pemaparannya di serta contoh kemudian memberikan pelatihan dan tugas.
Sudut pandangan buku sudah jelas dan tegas.[9] penulis memaparkan penjelasan dengan baik dan akurat, sehingga para pemakainya memiliki sudat pandang sama yang setia dan mengacu pada satu sudut pandangan yang sama. Buku teks juga memaparkan sudut pandangan yang tersusun rapi dan sistematis. Setelah memberikan materi dan pemaparannya di serta contoh kemudian memberikan pelatihan dan tugas.
BAB III
PENUTUP
Dengan analisis materi yang sudah dipaparkan pada pembahasan di muka dapat disimpulkan bahwasannya materi yang ditampilkan sudah dapat dikatakan singkron dengan SKKD kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Namun perlu adanya perhatian guru dan penulis buku untuk dapat mengkritisi waktu dengan materi dan psikologi siswa dalam pembelajaran dalam memilih materi karena seperti halnya pada analisi dimuka tidak termasuknya beberapa kompetensi dasar yang ada pada kurikulum SKKD kedalam buku pelajaran, ini menunjukkan materi yang lebih besar dari pada alokasi yang ada pada kurikulum sekolah yang disediakan. Ataukah SKKD dibuat untuk diadakan seleksi dipilih yang mana terbaik?
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pendidikan Dasar Garis-Garis Besar Program Pengajaran Sekolah Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam tahun 1993/1994
F.J Monks , Knoers dan Siti Rahayu Haditono, Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2006
Muhammad Abid Maksum, Khazanah Pendidikan Agama Islam Kelas I Sekolah Dasar, Jakarta: Tiga Serangkai 2007
Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar, Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008
Zakiah Daarajat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2011
[1] Zakiah Daarajat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, hal 88
[2] Direktorat Pendidikan Dasar Garis-Garis Besar Program Pengajaran Sekolah Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamtahun 1993/1994 hal 1
[3] Direktorat Pendidikan Dasar Garis-Garis Besar.., hal.3
[4] Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar, Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008
[5] Ibid.,
[6] Ibid.,
[7] http:// www.docstoc.com/docs/2864110/5-PANDUAN -PENGEMBANGAN-BAHAN-AJAR 270208
[8] F.J Monks , Knoers dan Siti Rahayu Haditono, Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2006, hal. 226
Tidak ada komentar:
Posting Komentar